Upaya penanaman perspektif GEDSI, kolaborasi, keberlanjutan, dan integrasi pada program Promoting Tolerance, Democracy, and Human Rights to Prevent Violent Extremism (PREVENT) Di tengah derasnya arus politik identitas yang sarat dengan semangat intoleransi, INFID melalui Program Promoting Tolerance, Democracy, and Human Rights to Prevent Violent Extremism (PREVENT) terus berupaya berkontribusi untuk memperkuat basis sosial dan narasi demokrasi dan HAM di Indonesia, terutama narasi toleransi, kebhinekaan, dan kebebasan beragama. Untuk itu, INFID mengadakan Monitoring, Evaluation, Learning (MEL) program PREVENT pada 27-28 Januari 2023 lalu di Tangerang, Banten.
Kegiatan ini dilakukan untuk menyampaikan hasil sementara monitoring & evaluasi program PREVENT, serta mengajak undangan menyusun bersama rencana strategis ke depan dalam pemajuan toleransi, demokrasi, dan HAM untuk pencegahan ekstremisme berbasis kekerasan. Selain itu, kegiatan ini juga secara spesifik membahas strategi pemenuhan perspektif Gender Equality, Disability, Social Inclusion (GEDSI), sustainability (keberlanjutan), kolaborasi, dan integrasi dalam program PREVENT. Acara ini melibatkan peserta yang merupakan mitra kerja INFID dalam program ini, yaitu sejumlah CSO, media partner, serta lembaga pemerintah.
Beberapa strategi konkret yang tercatat dalam acara ini, di antaranya:
- Ciptakan ruang aman & bermakna untuk penguatan peran orang muda, disabilitas, perempuan, kelompok minoritas
- Pastikan desain, implementasi, evaluasi program utamakan empat perspektif; GEDSI, Keberlanjutan, Integrasi, dan Kolaborasi
- Kuatkan kemitraan yang berkelanjutan dengan pemerintah & stakeholder kunci, termasuk orang muda, disabilitas, perempuan
- Diseminasi temuan dan rekomendasi riset dengan pendekatan yang populer
- Perluas jangkauan manfaat produk pengetahuan hasil Program PREVENT, seperti modul, buku, dan penelitian melalui platform yang strategis
- Kuatkan mekanisme kemitraan progam PREVENT yang integratif agar mampu menciptakan manfaat dan dampak yang lebih luas
Oleh: Intan Bedisa, Communication Officer INFID
