Beberapa waktu belakangan ini Indonesia sedang menghadapi berbagai kasus teror dan kekerasan. Mulai dari serangan di Rumah Tahanan Markas Komando Brimob Kelapa Dua, pengeboman tiga gereja dan Mapolrestabes Surabaya, ledakan bom di Sidoarjo, disusul dengan penyerangan di Mapolda Riau hari Rabu (16/05/18).
Kejadian-kejadian ini juga membuktikan bahwa ekstremisme dan terorisme masih menjadi masalah nyata di Indonesia. Terutama melihat banyaknya korban jiwa tak berdosa yang jatuh akibat aksi-aksi teror tersebut. Terkait hal ini, INFID dalam siaran persnya telah menyatakan sikap tegas dengan mengutuk dan mengecam tindakan ekstremisme dengan kekerasan serta terorisme yang menjadi ancaman keamanan bersama.
Sebelumnya, INFID juga telah mempublikasikan beberapa dokumen terkait penegakan hak asasi manusia (HAM) dan demokrasi serta pencegahan ekstremisme dengan kekerasan. Beberapa publikasi INFID berikut ini penting diketahui dan dipelajari untuk mendukung upaya pencegahan intoleransi dan ekstremisme di Indonesia.
1. Buku Panduan Kabupaten/Kota HAM Edisi 2018
Buku Panduan Kabupaten/Kota HAM Edisi 2018 adalah publikasi terbaru INFID mengenai pelaksanaan HAM dan demokrasi di daerah. Buku ini adalah revisi kedua atas panduan sebelumnya. Pada buku panduan terbaru ini ada penambahan dan penguatan pada komponen-komponen pencegahan intoleransi, radikalisme, dan ekstremisme dengan kekerasan. Buku ini bisa menjadi referensi bagi pemerintah kota dan kabupaten dalam implementasi HAM di daerahnya, termasuk mencegah ancaman ekstremisme dan kekerasan.
Buku panduan bisa diunduh di sini.
2. Laporan Riset tentang Toleransi dan Radikalisme di 4 Daerah
Laporan riset tentang toleransi dan radikalisme ini memuat hasil studi yang dilakukan INFID di 4 daerah yakni Tasikmalaya, Yogyakarta, Bojonegoro, dan Kupang. Hasil kajian ini memberikan pemahaman mengenai apa saja yang secara signifikan dapat memengaruhi perspektif dan perilaku warga terkait toleransi/intoleransi dan radikalisme. Meski laporan ini diluncurkan pada tahun 2016 lalu, namun analisis dan rekomendasi yang dihasilkannya masih relevan untuk membantu kita memahami situasi saat ini.
Laporan riset bisa diunduh di sini.
3. Buku Prosiding Konferensi Kabupaten dan Kota HAM 2017****
Buku ini memuat hasil Konferensi Kabupaten/Kota HAM (Human Rights Cities/HRC) 2017. Konferensi HRC yang diselanggarakan di Jakarta tanggal 6-7 Desember 2017 lalu membahas tentang penguatan peran pemerintah daerah dalam pencegahan intoleransi dan ekstremisme dengan kekerasan melalui perluasan kabupaten/kota HAM. Di forum tersebut, beberapa kepala daerah kabupaten/kota sempat memaparkan bagaimana daerahnya menjalankan praktik-praktik kesetaraan sebagai bagian upaya mengurangi intoleransi dan radikalisasi. Selain itu, menarik pula mencermati beberapa isu pemicu gejala intoleransi yang digarisbawahi beberapa peserta diskusi. Semuanya terangkum dalam buku prosiding.
Buku prosiding bisa diunduhdi sini.
4. Rekomendasi Anak Muda untuk Pencegahan Intoleransi dan Penguatan HAM dan Demokrasi
Publikasi ini berisi rekomendasi yang disusun oleh 10 Human Rights Cities (HRC) Youth Fellows INFID. Melalui rekomendasi ini, mereka ingin agar para pembuat kebijakan memastikan pelibatan anak muda sebagai elemen penting dalam pencegahan intoleransi dan penguatan HAM dan demokrasi di Indonesia. Dokumen ini berguna untuk memahami pandangan dan pengalaman anak muda terkait pencegahan intoleransi dan ekstremisme.
Rekomendasi bisa diunduh di sini.